Baru Nongkrong 30 Menit Sudah Capek? Social Battery Gen Z Disebut Makin Rapuh
Bagus - Friday, 31 October 2025 | 03:00 PM


Fenomena kelelahan sosial makin sering dirasakan anak muda di tengah dunia yang terus ramai. Di balik senyum hangat saat kumpul, banyak anak muda diam-diam kehabisan tenaga. Social battery mereka cepat sekali turun—bahkan sebelum acara selesai. Fenomena ini membuat banyak orang bertanya: apakah generasi sekarang makin sensitif, atau justru makin jujur dengan batasannya?
Istilah social battery ramai dibicarakan di TikTok, menggambarkan energi seseorang saat berinteraksi. Banyak Gen Z mengaku mudah lelah ketika berada di keramaian atau harus bersosialisasi lama. “Kadang baru ngomong bentar udah pengen pulang,” ujar Rafi (21), mahasiswa yang lebih nyaman ngobrol berdua daripada dalam kelompok besar.
Rutinitas digital disebut sebagai salah satu penyebabnya. Terlalu sering berkomunikasi lewat layar membuat sebagian anak muda merasa canggung ketika harus bertatap muka lama. Beberapa bahkan merasa harus menjadi versi terbaik mereka setiap kali berkumpul, yang diam-diam menguras tenaga. “Capek jadi ramah terus,” ujar seorang pengguna X.
Fenomena ini berdampak pada cara mereka bersosialisasi. Banyak yang memilih pertemuan singkat, tempat tenang, atau sekadar quality time dengan satu dua orang. Di sisi lain, sebagian kelompok mulai lebih memahami batasan teman mereka. “Sekarang wajar kalau ada yang pamit cepat. Kita ngerti,” kata seorang anggota komunitas kreatif.
Akhirnya, habisnya social battery bukan tanda kelemahan—hanya pengingat bahwa setiap orang punya kapasitas berbeda. Mengerti kapan harus hadir dan kapan butuh jeda bisa membuat hubungan lebih sehat. Dunia sudah ramai, tak apa sesekali memelankan langkah.
Next News

Kecemasan Sosial di Era Komunikasi Virtual
7 days ago

Dampak Pendidikan Online pada Perkembangan Remaja: Antara Layar dan Realita yang Makin Jauh?
7 days ago

Pendidikan Seks di Indonesia: Antara Ada dan Tiada
7 days ago

Mental Health: Bukan Mitos, Bukan Kurang Iman!
7 days ago

Generasi Z: Penjaga Tradisi di Era Digital?
7 days ago

Deru Mesin, Derasnya Hujan: Kisah Pak Budi, Pejuang Ojol yang Tak Kenal Menyerah di Bawah Langit Surabaya
7 days ago

Lawan Short Attention Span! Jauhi Medsos?
7 days ago

Ketika Scroll Jadi Diagnosis: Fenomena Self-Diagnose dari Media Sosial yang Ngeri-Ngeri Sedap
7 days ago

Kota Meluas, Hijau Menciut: Realita Pahit Generasi Kini
7 days ago

Terjebak Paradoks Digital: Koneksi Semu, Hati Hampa
7 days ago






