Ceritra
Ceritra Cinta

Dekat Tapi Tak Diikat: Kenapa HTS Jadi ‘Zona Nyaman’ Baru?

Bagus - Thursday, 30 October 2025 | 03:00 PM

Background
Dekat Tapi Tak Diikat: Kenapa HTS Jadi ‘Zona Nyaman’ Baru?

Hubungan tanpa label makin populer, tapi juga makin membingungkan banyak orang. Fenomena hubungan tanpa label atau HTS kian marak di kalangan anak muda, dipicu kebutuhan kedekatan tanpa komitmen berat, namun sering berujung pada dilema perasaan yang tak pernah selesai.


Di media sosial, cerita soal HTS muncul bak pengakuan massal. Banyak yang merasa nyaman punya kedekatan khusus tanpa harus mengikat status. Gaya ini dianggap lebih fleksibel dan bebas dari drama. “Capek sama hubungan ribet. Yang penting nyambung,” kata Reta, mahasiswi 21 tahun.


Namun tren ini tak lepas dari kecemasan generasi muda terhadap hubungan jangka panjang. Tekanan finansial, pengalaman patah hati, dan ekspektasi keluarga membuat banyak orang ragu mengikat diri. Beberapa psikolog menyebutnya sebagai “cara bertahan secara emosional di era serba cepat”.


Dampaknya, HTS sering menciptakan ruang abu-abu yang sulit dipahami. Banyak yang merasa dekat tapi tak dianggap, sayang tapi tak diakui. “Kadang enak, kadang nyiksa,” ungkap Ardi, pekerja kreatif, menggambarkan relasi tanpa status yang ia jalani hampir setahun.


Pada akhirnya, apa pun bentuk relasinya, setiap orang tetap butuh kejelasan. Jika kenyamanan berubah jadi luka, mungkin ini saatnya berani bicara. Label bukan segalanya, tapi kejujuran selalu jadi pondasi yang tak bisa diganti.

Logo Radio
🔴 Radio Live