Ceritra
Ceritra Uang

Ekspor Produk Halal Indonesia Tembus USD 35,9 Miliar, KNEKS Dorong Diversifikasi Pasar Lewat Inisiatif “Kampung Haji”

Hilmy - Thursday, 06 November 2025 | 12:21 PM

Background
Ekspor Produk Halal Indonesia Tembus USD 35,9 Miliar, KNEKS Dorong Diversifikasi Pasar Lewat Inisiatif “Kampung Haji”

Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), lembaga non-struktural yang dipimpin langsung oleh Presiden, mencatat ekspor produk halal Indonesia menembus angka USD 35,9 miliar, tumbuh 32,67 persen secara tahunan (yoy).


Direktur Infrastruktur Ekonomi Syariah KNEKS, Sutan Emir Hidayat, mengatakan capaian ini melonjak tajam dibanding Januari 2025 yang hanya tumbuh 9,16 persen (yoy).

“Kinerja perdagangan produk halal menunjukkan perkembangan yang cukup kuat. Pertumbuhan ekspor ini menandai pemulihan dan momentum baru setelah perlambatan pada tahun 2023,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (6/11/2025).


Dalam enam tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan ekspor produk halal Indonesia mencapai 7,08 persen per tahun, menandakan tren yang stabil dalam jangka panjang.


Meski begitu, Emir mengakui struktur ekspor Indonesia masih bergantung pada pasar-pasar tradisional seperti Amerika Serikat dan Tiongkok, serta menghadapi tantangan berupa tarif dagang dan dinamika geopolitik global.


Untuk mengurangi ketergantungan itu, KNEKS mendorong diversifikasi pasar ekspor halal dengan menargetkan negara-negara seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Turki, Malaysia, dan Thailand sebagai tujuan ekspor prioritas.


Dalam kerangka strategi tersebut, Emir menyebut inisiatif “Kampung Haji” menjadi langkah penting untuk memperkuat rantai pasok halal dari hulu ke hilir, terutama dalam penyediaan produk dan layanan yang terstandarisasi sesuai kebutuhan jamaah haji dan umrah global.


Menurutnya, program ini tak hanya meningkatkan kapasitas industri halal dalam negeri, tetapi juga bisa menjadi model integrasi ekosistem halal berorientasi ekspor yang menghubungkan pelaku usaha kecil dengan pasar internasional.

“Inisiatif ini juga sejalan dengan peran strategis Indonesia sebagai Ketua D-8 (Developing Eight) pada tahun depan,” tambahnya.


Emir menilai, meski dampaknya mungkin tidak langsung terasa, posisi kepemimpinan Indonesia tersebut membuka peluang lebih besar untuk diplomasi ekonomi halal.

“Serta memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam rantai nilai global produk halal,” pungkasnya.

Logo Radio
🔴 Radio Live