Kisah asmara berubah jadi tragedi di lokasi wisata Maros cekcok kecil berujung maut di pagi yang seharusnya damai. Seorang wanita bernama HS (41) ditemukan tewas bersimbah darah, dibacok oleh kekasihnya sendiri, RS (35), setelah keduanya terlibat pertengkaran hebat.

Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul enam pagi di kawasan Sanctuary Kupu-kupu, salah satu titik populer di TWA Bantimurung. Warga dan petugas pengelola kawasan kaget mendengar teriakan, sebelum akhirnya menemukan tubuh HS tergeletak bersimbah darah di antara pepohonan rimbun dan suara air terjun yang mengalir pelan.

Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Maros, Iptu Ridwan, perkelahian bermula dari cekcok kecil antara korban dan pelaku. “Pelaku sempat dipukul oleh korban. Tidak terima, dia balik lagi menyerang dengan parang,” ujarnya seperti dikutip dari detikSulsel. Serangan itu mengenai beberapa bagian tubuh korban hingga tewas di tempat.

RS sendiri mengalami luka tebas di bagian tangan dan punggung. Polisi yang datang ke lokasi langsung mengamankan pelaku bersama barang bukti berupa sebilah parang bergagang cokelat, dompet, handphone biru, dan sepeda motor. Kini RS menjalani perawatan medis sambil menunggu proses hukum lebih lanjut.

Kasus ini membuat geger warga sekitar dan pengunjung wisata yang pagi itu baru datang menikmati udara segar. Lokasi yang dikenal sebagai “surga kupu-kupu” mendadak jadi tempat duka. Banyak yang tak menyangka, di tempat seindah itu, cinta bisa berubah jadi amarah yang mematikan.

Keindahan alam kadang tak bisa menenangkan hati yang terluka. Kisah di Bantimurung ini jadi pengingat, bahwa hubungan yang dilandasi kekerasan bukan cinta melainkan bahaya. Bila emosi mulai menguasai, mundurlah sebelum terlambat. Jangan biarkan kemarahan menebas kehidupan.