Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diprediksi akan bergerak mendatar, di tengah ekspektasi pelaku pasar bahwa Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga acuannya pada level saat ini. 

Menurut riset dari Phintraco Sekuritas, pelemahan rupiah yang terjadi karena penguatan dolar AS dan komentar hawkish dari pejabat Federal Reserve (The Fed) membuat pasar memperkirakan BI-Rate akan tetap di level 4,75 persen. 

Pelemahan rupiah ini dipicu oleh meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap kondisi global, termasuk ketegangan geopolitik di Asia dan melemahnya bursa saham kawasan.

IHSG dibuka di angka 8.427,40 poin, naik 10,52 poin atau 0,12 persen dari penutupan sebelumnya. Sementara indeks LQ45 naik 0,02 persen ke posisi 850,08. 

“Kecenderungan pelemahan rupiah diperkirakan akan membuat Bank Indonesia (BI) berpotensi masih mempertahankan BI-Rate tetap pada level 4,75 persen,” ujar Ratna Lim, Kepala Riset Phintraco Sekuritas. 

Sentimen pasar global yang menjadi perhatian antara lain: penguatan indeks dolar AS, penurunan harapan pemangkasan suku bunga The Fed, serta likuiditas yang mulai mengetat.

Bursa saham regional Asia pagi ini menunjukkan pelemahan, seperti indeks Nikkei yang turun sekitar 1,98 persen.

Pemerintah turut mengambil langkah likuiditas, seperti penambahan dana di beberapa bank besar nasional, guna mendukung stabilitas sistem keuangan di dalam negeri. 

Sumber Foto: Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). (Antara).