Ceritra
Ceritra Uang

Rupiah Kehilangan Tenaga: Melemah di Tengah Sentimen Risk-Off

Elsa - Tuesday, 18 November 2025 | 03:30 PM

Background
Rupiah Kehilangan Tenaga: Melemah di Tengah Sentimen Risk-Off

Nilai tukar Rupiah pada Selasa pagi (18 November 2025) melemah sekitar 13 poin atau 0,08% menjadi Rp 16.749 per US$1, seiring kondisi pasar finansial global yang beralih ke mode “risk-off”, investor menarik diri dari aset berisiko demi aset aman. 


Analis mata uang Lukman Leong dari Doo Financial Futures mengatakan bahwa pelemahan Rupiah ini terkait penguatan dolar AS yang didukung oleh sentimen bahwa aset teknologi dan AI mulai dianggap terlalu mahal dan rentan koreksi.


Penurunan itu dipicu oleh aksi jual besar-besaran (sell-off) di pasar saham AS, khususnya saham teknologi, yang mengindikasikan investor lebih memilih “safe-haven” atau aset yang lebih aman dibandingkan mata uang negara berkembang.


Untuk hari itu, Rupiah diproyeksikan bergerak di kisaran Rp 16.650 hingga Rp 16.800 per US$, memperlihatkan rentang potensi pelemahan lebih lanjut. 


“Rupiah diperkirakan masih berpotensi melemah terhadap dollar AS yang menguat di tengah sentimen risk-off,” kata Lukman Leong. 


Pelemahan kelas aset teknologi dan kecemasan soal “gelembung AI” menjadi salah satu pemicu utama, karena perusahaan teknologi besar dilaporkan telah mengeluarkan pengeluaran lebih dari US$ 380 miliar, namun masih banyak startup yang merugi.


Dengan kondisi global yang kurang mendukung, Rupiah sebagai mata uang negara berkembang menjadi salah satu yang cepat merasakan tekanan dari aliran modal keluar (capital outflow).


Meskipun demikian, kelemahan Rupiah relatif terbatas, analis memperkirakan skenario “lebih buruk” bisa dihindari jika tidak ada kejutan ekstrem dari data ekonomi AS maupun konflik geopolitik.


Sumber Foto: Ilustrasi - Petugas menunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta. (Antara).

Logo Radio
🔴 Radio Live