Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Airlangga (Unair) mengingatkan masyarakat bahwa gangguan gigi dan gusi tak hanya mengancam mulut, tetapi bisa berdampak ke organ vital seperti jantung dan pembuluh darah jika tidak ditangani dengan benar.

Menurut pakar dari FKG Unair, infeksi gusi (periodontitis) bukan sekadar masalah estetika atau nyeri lokal. Bakteri dari gusi bisa “berjalan” melalui aliran darah dan memicu risiko penyakit sistemik.

Ilmu Patologi Mulut dan Maksilofasial di Unair pun menjadi sangat penting dalam mendeteksi perubahan mikro di jaringan mulut yang bisa terkait kondisi penyakit lebih serius di tubuh.

FKG Unair juga aktif melakukan edukasi kesehatan mulut melalui kegiatan pengabdian, misalnya bakti sosial untuk anak-anak panti asuhan sebagai salah satu upaya preventif. 

“Rongga mulut bukan hanya soal gigi dan gusi, ini bisa jadi jendela kesehatan tubuh secara menyeluruh,” kata drg. Meircurius Dwi Condro, akademisi FKG Unair saat webinar edukasi kesehatan mulut. 

Penyakit gusi umumnya berkembang perlahan (periodontitis). Awalnya bisa berupa gingivitis (radang gusi ringan), dan tanpa perawatan bisa merusak jaringan penyangga gigi.

FKG Unair memiliki IGD Dental 24 jam di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan (RSGMP) sebagai rujukan untuk kondisi darurat gigi dan mulut. 

Sumber Foto: Peringatan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2025 di Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, pada Selasa (18/11/2025). (suarasurabaya.net).