Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyerukan penataan ulang rumah sakit daerah (RSUD) agar fasilitas kesehatan semakin merata, punya standar tinggi, dan bisa melayani penyakit berat seperti jantung, stroke, dan kanker di seluruh wilayah Indonesia.

Budi mengatakan bahwa Kemenkes tengah menyiapkan master plan pembangunan RSUD jangka 5–10 tahun ke depan dengan fokus pemerataan gedung dan tenaga spesialis.

Selain itu, pemerintah juga mendorong kenaikan standar rumah sakit di seluruh jenis fasilitas kesehatan, dari puskesmas hingga rumah sakit, agar layanan menjadi lebih tuntas dan berkualitas.

Khusus untuk daerah-daerah terpencil dan terluar, Menkes menegaskan pentingnya akses yang setara. Dia menyebut bahwa rumah sakit di pulau terluar harus dirancang mempunyai fungsi rawat inap, rawat jalan, IGD, hingga ruang operasi yang terintegrasi.

“Kita ingin masyarakat di pulau-pulau … punya akses ke layanan kesehatan yang sama seperti di Jakarta. … harus ada master plan yang jelas, dengan zona rawat inap, rawat jalan, IGD, dan ruang operasi yang terintegrasi,” ujar Budi Gunadi Sadikin.

“Transformasi yang dilakukan termasuk peningkatan standar layanan … mulai dari puskesmas … hingga rumah sakit,” tambahnya.

Salah satu RS daerah yang menjadi perhatian pemerintah adalah RSUD Ruteng. Menkes menyatakan bahwa RS Tipe C tersebut akan mendapat renovasi dan dukungan sarana prasarana.

Untuk menjamin pemerataan dan kualitas tenaga medis, Kemenkes menyebut bahwa banyak RSUD belum memiliki dokter spesialis lengkap.

Selain pembangunan fisik, Kemenkes juga fokus pada kolaborasi antar rumah sakit vertikal milik negara dan RSUD agar layanan spesialis dan rujukan berjalan lebih efektif.

Sumber Foto: Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan (Menkes) ketika menemui awak media di Jakarta, Rabu (12/11/2025). (Antara).