Penyidik KPK Ungkap Dugaan Korupsi Whoosh
Nia - Wednesday, 22 October 2025 | 03:00 PM


Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan pandangan dan saran mengenai teknik yang efektif dalam menelusuri dugaan korupsi pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh). Prinsip utamanya adalah "Jangan Penggal Kepala Naga Dulu," sebuah metafora dalam penegakan hukum yang menyarankan agar penyidik tidak langsung menargetkan aktor utama (koruptor kelas kakap) di awal proses. Sebaliknya, proses penyelidikan harus dimulai secara sistematis dari bagian terbawah atau "ekor" kasus.
Mantan penyidik KPK tersebut menyarankan agar penelusuran dugaan korupsi Whoosh dimulai dari "hililrnya", yaitu pada proses pengadaan lahan. Menurutnya, aspek ini adalah yang paling kasat mata dan mudah untuk diidentifikasi penyimpangannya. Fokus utama harus diletakkan pada pemeriksaan apakah pembayaran lahan yang dilakukan benar-benar sesuai dengan objek yang seharusnya, misalnya, apakah pembayaran untuk lahan yang diklaim sebagai pabrik atau rumah benar-benar diverifikasi kebenarannya.
Proyek Whoosh menjadi sorotan tajam karena adanya dugaan mark-up biaya yang sangat signifikan. Salah satu fakta yang memicu kecurigaan adalah perbandingan biaya pembangunan per kilometer. Disebutkan bahwa biaya per satu kilometer kereta Whoosh mencapai $52 juta AS, padahal biaya konstruksi di Tiongkok sendiri hanya sekitar $17–18 juta AS. Kenaikan biaya hingga tiga kali lipat ini menuntut KPK untuk menelusuri secara mendalam siapa pihak yang bertanggung jawab menaikkan anggaran dan ke mana aliran dana tersebut.
Dugaan kuat adanya penyimpangan dalam proyek strategis nasional ini direspons serius oleh KPK. Lembaga antirasuah tersebut telah memulai penyelidikan terkait dugaan korupsi dalam proyek Whoosh sejak awal tahun 2025, dengan fokus pada unsur-unsur pidana. KPK juga secara resmi mengimbau pihak yang memiliki informasi, seperti Prof. Mahfud (yang menyoroti perbedaan biaya), untuk membuat laporan resmi agar proses hukum dapat ditindaklanjuti sesuai prosedur, sekaligus mengonfirmasi komitmennya untuk mengungkap fakta dan memastikan akuntabilitas proyek tersebut.
Next News

Panik Saat Internet Mati Global? Ini Penjelasannya!
2 hours ago

Indra Sjafri Kantongi 18 Pemain Timnas Indonesia U-22 untuk SEA Games 2025
an hour ago

Mendiktisaintek Siapkan Lulusan Perguruan Tinggi Untuk Bersaing di Pasar Kerja Global
2 hours ago

Tiga Pelaku Curanmor Ditangkap Polisi Usai Beraksi di 10 TKP Surabaya
2 hours ago

World Angklung Day 2025 Gaungkan Diplomasi Budaya dari California hingga Chicago
5 hours ago

Cuaca Jawa Timur Hari Ini: Awan Tebal dan Potensi Hujan Petir
7 hours ago

Menkum Tegaskan: Polisi Aktif yang Sudah Duduki Jabatan Sipil Tak Perlu Mundur
a day ago

Turnamen Basket Hipmi Jaya: Pelantikan Pengurus & Silaturahmi!
a day ago

Pelantikan Klub Basket HIPMI Jaya: Gebrakan Baru!
a day ago

Puan Maharani Apresiasi Muhammadiyah di Usia 113 Tahun: Terus Berkhidmat untuk Umat
a day ago




